Kamis, 23 Juni 2011

Pendahuluan dan pemodelan Statprob

1. Pengertian Riset Operasi
Pengertian riset operasi (operations research) telah banyak didefenisikan oleh beberapa ahli, di bawah ini beberapa definisi-definisi yang yang telah dinyatakan oleh beberapa ahli, antara lain:
• Morse dan Kimball mendefinisikan riset operasi sebagai metode ilmiah (scientific method) yang memungkinkan para manajer mengambil keputusan mengenai kegiatan yang mereka tangani dengandasar kuantitatif. Definisi ini kurang tegas karena tidak tercermin perbedaan antara riset operasi dengan disiplin ilmu yang lain.
• Churchman, Arkoff dan Arnoff pada tahun 1950-an mengemukakan pengertian riset operasi sebagai aplikasi metode-metode, teknik-teknik dan peralatan-peralatan ilmiah dalam menghadapi masalah-masalah yang timbul di dalam operasi perusahaan dengan tujuan ditemukannya pemecahan yang optimum masalah-masalah tersebut.
• Miller dan M.K. Starr mengartikan riset operasi sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ilmu pengetahuan, matematika, dan logika dalam kerangka pemecahan masalah-masalah yang dihadapi sehari-hari, sehingga akhirnya permasalahan tersebut dapat dipecahkan secara optimal.
Dari ketiga definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa riset operasi berkenaan dengan pengambilan keputusan yang optimal dalam dan penyusunan model dari sistem-sistem baik yang diterministik maupun probabilistik yang berasal dari kehidupan nyata. Atau dunia pengelolaan atau dunia usaha yang memakai pendekatan ilmiah atau pendekatan sistematis disebut riset operasi (Operations Resech).
Tim-tim riset operasi dalam lingkungan dunia bisnis ini menandai kemajuan teknik-teknik riset operasi. Sebagai contoh utama adalah metode simpleks untuk pemecahan masalah-masalah linear programming, yang dikembangkan oleh George Dantzig dalam tahun 1947. Disamping itu banyak peralatan-peralatan riset operasi standar, seperti linear programming, dynamic programming, teori antrian dan teori pengendalian persediaan telah dikembangkan sebelum akhir tahun 1950-an.
Riset operasi sebagai suatu teknik pemecahan masalah, penelitian operasional harus di pandang sebagai suatu ilmu dan seni. Aspek ilmu terletak pada penggunaan teknik-teknik dan algoritma-algoritma metematik untuk memecahkan persoalan yang dihadapai. Sedangkan sebagai seni adalah disebabkan oleh keberhasilan dari solusi model matematis ini sangat bergantung pada kreativitas dan kemampuan seseorang sebagai penganalisis dalam pengambilan keputusan. Dalam menyelesaikan persoalan yang berkaitan dengan pengambilan keputusan harus diidentifikasi terlebih dahulu dua komponen utamanya, yaitu objective (tujuan) dan variabel.dimana tujuan (objective) merupakan hasil akhir yang hendak dicapai dengan cara memilih suatu tindakan yang paling tepat untuk sistem yang dipelajari. Biasanya dalam bidang usaha, tujuan diartikan sebagai memaksimumkan profit dengan meminimumkan ongkos yang harus dikeluarkan. Apabila tujuan telah diidentifikasi, maka harus dilakukan pemilihan tindakan terbaik yang dapat mencapai tujuan tersebut. Untuk dapat menentukan tindakan-tindakan yang mungkin dilakukan terlebih dahulu harus mengidentifikasi variabel-variabel sistem yang dapat dikendalikan oleh pengambil keputusan, yang keberhasilannya dalam mengidentifikasi variabel-variabel ini sangat bergantung pada kebiasaan pengambil keputusan.

2. Langkah-langkah dalam Riset Operasi
Dalam hal ini termasuk menentukan pilihan dari alternatif-alternatif yang ada secara umum meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
2.1. Identifikasi masalah
Identifikasi masalah terdiri dari :
Penentuan dan perumusan tujuan yang jelas dari persoalan dalam sistem model yang dihadapi. Identifikasi perubah yang dipakai sebagai kriteria untuk pengambilan keputusan yang dapat dikendalikan maupun yang tidak dapat dikendalikan. Kumpulkan data tentang kendala-kendala yang menjadi syarat ikatan terhadap perubah-perubah dalam fungsi tujuan sistem model yang dipelajari.
2.2. Penyusunan model
Penyusunan model terdiri dari :
Memilih model yang cocok dan sesuai dengan permasalahannya. Merumuskan segala macam faktor yang terkait di dalam model yang bersangkutan secara simbolik ke dalam rumusan model matematika. Menentukan perubah-perubah beserta kaitan-kaitannya satu sama lainnya. Tetapkan fungsi tujuan beserta kendala-kendalanya dengan nilai-nilai dan perameter yang jelas.
2.3. Analisa model.
Analisa model terdiri dari tiga hal penting, yaitu :
• Melakukan anlisis terhadap model yang telah disusun dan dipilih.
• Memilih hasil-hasil analisis yang terbaik (optimal).
• Melakukan uji kepekaan dan anlisis postoptimal terhadap hasil-hasil terhadap analisis model.
2.4. Pengesahan model.
Analisis pengesahan model menyangkut penilaian terhadap model tersebut dengan cara mencocokannya dengan keadaan dan data yang nyata, juga dalam rangka menguji dan mengesahkan asumsi-asumsi yang membentuk model tersebut secara struktural (yaitu perubahnya, hubungan-hubungan fungisionalnya, dan lain-lain).
2.5. Implementasi hasil.
Hasil-hasil yang diperoleh berupa nilai-nilai yang akan dipakai dalam kriteria pengambilan keputusan merupakan hasil-hasil analisis yang kiranya dapat dipakai dalam perumusan keputusan yang kiranya dapat dipakai dalam perumusan strategi-strategi, target-target, langkah-langkah kebijakan guna disajikan kepada pengambilan keputusan dalam bentuk alternatif-alternatif pilihan.
3. Contoh Pemodelan dengan Penyelesaiannya
Dibawah ini beberapa contoh pemodelan beserta penyelesainnya
1. Suatu perusahaan akan memproduksi 2 macam barang yang jumlahnya tidak boleh lebih dari 18 unit. Keuntungan dari kedua produk tersebut masing-masing adalah Rp. 750,- dan Rp. 425,- per unit. Dari survey terlihat bahwa produk I harus dibuat sekurang-kurangnya 5 unit sedangkan produk II sekurang-kurangnya 3 unit. Mengingat bahan baku yang ada maka kedua produk tersebut dapat dibuat paling sedikit 10 unit. Tentukan banyaknya produk yang harus dibuat untuk mendapatkan keuntungan yang maksimum ?
2. Sebagai contoh dalam memformulasikan permasalahan, berikut ini akan dibahas perusahaan Krisna Furniture yang akan membuat meja dan kursi. Keuntungan yang diperoleh dari satu unit meja adalah $7,- sedang keuntungan yang diperoleh dari satu unit kursi adalah $5,-. Namun untuk meraih keuntungan tersebut Krisna Furniture menghadapi kendala keterbatasan jam kerja. Untuk pembuatan 1 unit meja dia memerlukan 4 jam kerja. Untuk pembuatan 1 unit kursi dia membutuhkan 3 jam kerja. Untuk pengecatan 1 unit meja dibutuhkan 2 jam kerja, dan untuk pengecatan 1 unit kursi dibutuhkan 1 jam kerja. Jumlah jam kerja yang tersedia untuk pembuatan meja dan kursi adalah 240 jam per minggu sedang jumlah jam kerja untuk pengecatan adalah 100 jam per minggu. Berapa jumlah meja dan kursi yang sebaiknya diproduksi agar keuntungan perusahaan maksimum?


Penyelesaiannya :

1. Misalkan akan diproduksi produk I sejumlah X unit dan akan diproduksi produk II sejumlah Y unit.
a. Fungsi tujuan : Memaksimalkan Z = Rp. 750 X + Rp. 425 Y
b. Fungsi Kendala :
• X + Y <= 18 unit • X >= 5 unit
• Y >= 3 unit
• X + Y >= 10 unit
c. Syarat Non Negatif : X >=0, Y >= 0

2. Misalkan akan diproduksi meja sebanyak X1 unit dan akan diproduksi kursi sebanyak X2 unit.
a. Fungsi Tujuan : Memaksimalkan Z = $7 X1 + $5 X2
b. Fungsi Kendala:
• Waktu pembuatan : 4 X1+ 3 X2 <= 240 jam/minggu • Waktu pengecatan : 2 X1 + X2 <= 100 jam/minggu c. Syarat non negative : X1 > =0, X2 >=0

Tidak ada komentar:

Posting Komentar